Survei Penduduk Antar Sensus 2015 (SUPAS2015)
memiliki potensi besar untuk memberikan perkiraan kematian yang cukup
akurat. Pernyataan tersebut disampaikan oleh peneliti dan pengamat
kependudukan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) Kementrian Kesehatan, Soeharsono Soemantri, dalam
rangkaian acara Pembukaan Pelatihan Instruktur Nasional (Innas)
SUPAS2015 di Wisma Jaya Raya, Cipayung, Bogor.
Dengan ukuran sampelnya yang besar, serta verifikasi kematian yang dilakukan dalam rangka meningkatkan completeness
pelaporan kematian dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan
klasifikasi kematian, memberikan peluang adanya beberapa pendekatan
dalam menghitung indikator kematian. Masih menurut Soeharsono, namun
berbagai pendekatan tersebut dapat menimbulkan keraguan, yaitu indikator
kematian dari pendekatan yang mana yang harus dipilih, atau sebaliknya
justru memberikan peluang untuk melakukan pengkajian pendekatan yang
paling tepat untuk menghitung indikator kematian di Indonesia.
Indikator kematian memang masih menjadi indikator
kependudukan yang sulit untuk dihitung. Tidak memadainya sistem catatan
sipil dan registrasi vital sebagai sumber data ideal kematian, menjadi
batasan sulitnya penghitungan indikator kematian. Melalui Sensus
Penduduk 2010 (SP2010) lalu, BPS telah mencoba untuk mendapatkan data
kematian dengan cara langsung (direct method), namun nampaknya dihadapkan pada masalah under-reporting data yang disebabkan oleh incompleteness dan misclassification. SUPAS2015 dirancang untuk dapat memberikan data kematian yang lebih baik.
Namun, semua penghitungan angka kematian sangat
dipengaruhi oleh kemampuan menjaga mutu data yang dikumpulkan. Rangkaian
kegiatan SUPAS2015 mulai dari persiapan, training, pengawasan
pengumpulan data, dan rekonsiliasi menjadi satu rangkaian yang sangat
penting untuk menghasilkan data yang bermutu dan berkualitas. Terakhir,
Soeharsono berpesan, “Hal yang tidak kalah penting adalah pencacah
lapangan juga harus memiliki pemahaman yang memadai tentang konsep
kematian serta manfaatnya untuk pengguna, sehingga tujuan SUPAS2015
untuk menghasilkan data kematian yang akurat dapat tercapai.”